Ketidakmampuan Mengelola Kredit, Bumnag TalangTangah Menghadapi Kredit Macet.



Tanah Datar, SagoNews — Wali Nagari Talang Tangah Kecamatan Sungai Tarab Andri Andres menghadapi masalah kredit macet pada BUMNAG nagarinya.  Bagi warga yang mempunyai pinjaman di Bumnag nagari dan tidak  mampu membayar utangnya ,menurut  Andri Andres agar menyerahkan anggunan kredit ke kantor wali nagari Talang Tangah dengan batas limit waktu yang ditentukan. Hal itu disampaikan Andri saat acara Musrembang nagarinya. " Bagi yang berhutang dana Bumnag diharapkan dapat melunasi hingga 31 Desember 2025. Borohnya tolong antar sendiri, jangan ditunggu pula saya menjemput ke rumah,” jelas  Andri.

Andri mengungkapan " Tidak ada istilah hutang ke negara harus direlakan begitu saja. Jadi, yang namanya hutang ini harus dilunasi, jangan sampai sepeda motor bisa dibeli, tetapi bayar hutang tidak mau membayarnya." Permintaan tersebut disampaikan Wali Nagari Andri Andres dalam acara pembukaan Musrenbang di aula kantor wali nagari setempat, Selasa (23/09/2025).

Menurut seorang tokoh Talang Tangah yang tidak mau sebutkan namanya menilai bahwa memanfaatkan Musrenbang Talang Tangah sebagai ajang untuk menagih hutang kepada warganya, terutama warga yang tersangkut dengan hutang pada Bumnag Nagari Talang Tangah dianggap tidak mempunyai etika dalam antropologi adat alam Minang Kabau. Orang Minang Kabau sangat malu dan pantang jika hutangnya di tagih di tempat umum atau acara resmi seperti Musrembang. Hal ini akan berakibat buruk terhadap penanggulangan kredit macet yang terjadi di Bumnag nagari Talang Tangah.

"  Menagih hutang di Minang Kabau di  tempat ramai sangat tidak beretika. Apalagi acara Musrembang. Musrembang bukan tempat menagih hutang. Musrembang tempat musyawarah mencari solusi terbaik atas persoalan untuk menuju kesejahteraan masyarakat. Kalau menagih hutang itu ada petugas Bumnag yang datang ke warga yang macet kreditnya. Kalau petugas mau nasabahnya membayar kreditnya yang macet jangan tanyakan utangnya belum di bayar. Tapi tanyakan  secangkir kopinya saat datang kerumah nasabah tersebut. Itu namanya " tau raso jo pareso " Maka nasabah itu akan berjuang membayar hutangnya. " Ndak ado kayu, janjang di kapiang oleh nasabah tersebut. Andri tidak memahami faktor 5C khususnya dan manajemen umumnya,serta tidak paham Antropologi masyarakatnya  ," jelas tokoh itu.

Sementara itu, pada sisi lain saat  berbincang ramah dengan Ketua Kelompok Tani Sawah Lokuang Syafitri Freska kondisi ekonomi masyarakat Talang Tangah sedang menghadapi krisis karena dilanda musibah kemarau panjang. Freska mengatakan, " Kondisi petani akhir-akhir ini cukup memprihatinkan, akibat musim panas yang berkepanjangan. Ratusan hektar sawah menghadapi kekeringan atau alias gagal panen.Syafitri juga mengajak masyarakat untuk benahi kelompok untuk menerima bantuan pupuk subsidi pemerintah.
*** Sutan ****